Investasi emas menurut gue menjadi salah satu alternatif investasi yang cukup aman tapi butuh kesabaran tingkat tinggi. Jika dibandingkan dengan investasi lain yang berupa uang, seperti deposito, reksadana, atau saham, pilihan investasi jenis ini, memang agaknya rumit. Kenapa rumit?
Cara investasi emas memang banyak guys. Mulai dari investasi emas secara konvensional, investasi emas online, sampai menabung di salah satu marketplace yang ada. Kesemuanya memiliki nilai plus dan minusnya. Nah, di artikel ini gue bakal sharing sih cara-cara investasi tersebut.
1. Nabung emas di tabungan emas Pegadaian
Dalam 5 tahun terakhir, gue pernah nekunin cara investasi ini. Nggak berjalan lama, hanya sekitar 1 tahunan. Jadi, sistem nabung emas di Pegadaian ini, lo menyerahkan sejumlah uang yang nantinya akan tercatat dalam buku tabungan emas itu, seberat harga emas pada waktu itu.
Misalnya, harga emas itu 1gr nya Rp600.000,- kalau lo nyerahin uang Rp1 juta, berarti dapet sekitar 2gr kurang dikit lah. Nah, gue memutuskan hubungan dengan cara investasi kayak gini karena nggak efisien. Nggak keliatan emasnya. kalau mau cairin dalam bentuk emas juga ada biayanya.
2. Nabung emas secara online
Zaman digital kayak gini mah, hampir semua aspek dalam kehidupan manusia berhubungan dunia digital. Sama seperti menabung emas, sekarang sudah bisa secara online. Gue pernah nyoba model beginian. Nggak lama, cuma beberapa bulan aja. Setelah itu, saldo nabung emas online gue tarik. Kenapa?
Lagi-lagi gue agak gimana gitu kalau nggak melihat secara nyata hasil jerih payah gue selama menabung. Ini cuma mindset gue aja sih. Makanya, saldo e-money, entah OVO atau GoPay, pasti nggak lebih dari 10.000
Temen-temen gue pada demen cashless, tapi gue nggak bisa hidup kalau cashless. Di dompet, paling nggak harus ada uang 50 atau 100 ribu.
3. Nabung emas dengan beli emas batangan ANTAM
Nah, ini cara investasi emas yang gue tekunin saat ini. Gue beli emas ANTAM di salah satu marketplace gitu. Beli aja yang batangan, misal beli 3gr. Kalau harganya sekitar 600 ribuan, berarti siapin dana Rp1,8 juta. Plus ongkos kirim paling sekitar 30 atau 40 ribuan kalau pakai kurir ojek online.
Baca Juga: Pilihan Investasi Bagi Penganut Hedonisme
Cara yang kedua ini emang agak ribet dalam hal penyimpanan. Lo harus punya tempat khusus buat nyimpen emas batangan. Bahayanya juga, emas batangan itu kalau disimpen di rumah nih, (amit-amit juga sih kalau kejadian), rentan dicuri. Sebenarnya, ada cara amannya yakni menyewa safe deposit box di bank. Ada biaya yang harus dibayar, tapi sebanding kok dengan keamanannya.
Nah, itu tadi beberapa cara investasi emas yang pernah gue lakuin. Mungkin dari 3 cara tersebut itu ada yang bisa lo terapin dalam waktu dekat. Gue cuma mau nitip pesen aja nih, kalau lo udah mutusin buat investasi emas, jangan coba-coba menjual dalam waktu dekat.
Dijamin rugi.
Kenapa? Emas itu bukan deposito atau saham yang fluktuasi keuntuangan bisa lo pantau setiap hari. Emas merupakan salah satu cara untuk mengamankan nilai uang yang lo punya. Emas bukan instrumen investasi yang nggak kebal inflasi. Tetep kena, tapi nggak terlalu signifikan. Malah cenderung naik. Mungkin di artikel selanjutnya bisa gue kasih informasi juga kali ya, beberapa keunggulan investasi ini jika dibandingkan dengan deposito yang dulu sama-sama pernah gue jalanin juga.
Semoga ada waktu buat nulisnya.
0 Komentar