Ad Code

Coba Yuk 5 Pilihan Instrumen Investasi untuk Millenial Berikut Ini #MoneySmartMenginspirasi

Ini sebenarnya cerita pengalaman pribadi tentang perjalanan penulis dalam mencoba berbagai macam  pilihan instrumen investasi. Penulis mulai berpikir sejak didaulat menjadi kepala keluarga, maka tanggung jawab untuk memberikan nafkah menjadi kewajiban. Memang, kesannya penulis jadi tidak sering kumpul bersama temen-temen yang sekarang jomblo (baca: belum nikah), tapi paling tidak nantinya tulisan penulis ini bermanfaat buat teman-teman  yang mungkin ada niatan untuk menyusul.


“Menyusul ke mana?”

Ya menyusul mengarungi kehidupan yang sebenarnya, bahwa jangan terlalu asyik menghabiskan uang. Dapatnya susah, habisnya gampang. Ada mitos yang berkembang bahwa millenial itu sulit untuk berinvestasi. Ada banyak godaan yang berhasil menjerumuskan para millenial hingga lupa untuk melakukan investasi. Penulis dulu juga sering belanja atau kumpul-kumpul tidak penting. Sampai akhirnya penulis tercerahkan untuk googling mencari informasi tentang mendapatkan uang dari kerja sampingan, hingga tips-tips menabung dan investasi. Ingat, investasi dan nabung itu beda.

Kalau nabung itu menurut penulis hanya mengamankan dan mengendalikan laju keuangan, kalau investasi itu mengamankan nilai uang bahkan kalau bisa menambah uang alias mendapatkan keuntungan. Sebelumnya pernah ditulis tuh Pilihan Investasi bagi Penganut Hedonisme, ada 3 instrumen yang disarankan. Penulis mulai senang share informasi seperti ini karena baca-baca artikel dari website MoneySmart juga ngikutin channel beberapa Youtuber yang menyajikan konten serupa.

Opening-nya kelamaan nih kayaknya :D

Oke, berikut 5 instrumen investasi yang mungkin bisa teman-teman pilih supaya bisa mencapai tujuan teman-teman dan tentunya tenang di hari tua.

1. Tabungan berjangka
Pilihan pertama ini cocok banget sebenarnya buat teman-teman yang memang dasarnya malas menabung atau lebih tepatnya memang tidak bisa nabung. Terima gaji, uang disimpan di rekening. Ada diskon sedikit langsung belanja dan bayar via mobile banking. Tidak terasa habis dan ludes.

Dengan milih daftar tabungan berjangka, saat kamu terima gaji nih, misal di tanggal 25, terus kamu minta sama pihak bank buat mendebet otomatis sejumlah uang, anggaplah Rp 500.000 tiap bulan buat masuk ke rekening tabungan berjangka kamu. Cara ini efektif untuk menekan kemauan kamu buat belanja barang yang tidak penting. Saat melihat saldo di rekening, “Eh...kok saldo gue tinggal segini? Oh iya pas terima gaji udah dipotong ke tabungan berjangka deng

instrumen investasi millenial

sumber gambar: bisnisbandung.com

Kamu bisa pilih mau menabung untuk berapa tahun. 1, 2, atau bahkan 20 tahun bisa kok. Nanti setelah selesai masa kontrak tabungan berjangkanya, temen-temen bisa menikmati hasil keikhlasan hati atas dipotongnya gaji tiap bulan.  Coba kamu hitung aja, kalau konsisten Rp 500.000 dan menabung selama 10 tahun alias 120 bulan  sudah dapat Rp 60 juta.

Uang segitu mau buat apa guys? Jalan-jalan? Ikut dong 

2. Deposito
Pasti sudah tidak asing dengan instrumen investasi ini. Pilihan investasi ini cocok buat kamu yang sudah sadar dengan pentingnya investasi, tapi agak takut dengan risiko-risiko yang mungkin saja terjadi. Rugi. Ya, risiko dari investasi kalau selain rugi apa dong namanya? Deposito merupakan jawaban buat temen-temen yang ingin mengamankan uang, tapi juga mendapatkan keuntungan. Meski tidak besar, yang penting aman dulu deh uangnya.

Ada banyak untung dan rugi deposito yang harus kamu ketahui sebelum  pilih investasi ini. Sekarang banyak bank-bank di Indonesia yang menawarkan deposito dengan nominal pembukaan rekening yang kecil. Dulu, deposito baru bisa dibuka kalau teman-teman menyerahkan uang Rp 10 juta. Nah, sekarang dengan nominal Rp 1 juta pun sudah bisa punya deposito.

instrumen investasi millenial

sumber gambar: indosuara.com

Kembali lagi, semakin besar nominal deposito, maka keuntungannya semakin besar juga. Sayangnya, uang yang kamu taruh di deposito ini tidak bisa dimbil seenaknya. Deposito itu punya rentang waktu terkait jatuh tempo. Ada yang 1 bulang, 3 bulan, sampai 12 bulan. Nah, kalau dicairkan sebelum jatuh tempo, kemungkinan kamu bisa kena denda.

3. Reksadana
Punya uang  Rp 100.000 di dompet, habis dalam berapa hari? Sehari? Wah keren ya. 

Kalau penulis bilang seperti ini, “Rp 100.000 bisa investasi”

Percaya? Coba cek macam-macam reksadana yang ada di Indonesia. Sekarang sudah banyak reksadana yang menyediakan modal awal yang sangat ringan. Mulai dari ratusan ribu bahkan puluhan ribu. 

instrumen investasi millenial

sumber gambar: kaskus.co.id

Apa reksadana itu? Secara umum tidak jauh berbeda dengan deposito. Bedanya teman-teman bisa mulai buka akun reksadana dengan nominal rendah tapi keuntungannya bisa lebih tinggi dibanding deposito. Reksadana itu sendiri ada 4 macam yakni reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana campuran, dan reksadana saham. Nanti ada artikel sendiri ya tentang reksadana. Ini cuma gambaran umumnya aja.

4. Obligasi 
Kalau investasi itu ada hubungan kakak adik, sepertinya investasi obligasi ini merupakan saudara kembar dari deposito deh. Pasalnya, investasi ini menerapkan tenor juga sama kayak deposito. Obligasi itu sendiri merupakan surat utang berjangka yang waktunya lebih dari satu tahun.

Dengan kata lain, ketika kamu taruh uang buat ikut investasi ini, uang kamu tidak bisa diambil sebelum masa tenor tersebut selesai. Nah, surat utang ini ada yang namanya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan juga Surat Utang Negara (SUN). 

instrumen investasi millenial

sumber gambar: republika.co.id

Kalau teman-teman ikut investasi ini, kamu ikut membantu negara dalam membangun infrastruktur. Jadi, obligasi itu salah satu cara yang dipakai negara atau korporat untuk menghimpun dana dari masyarakat. Nantinya, penerbit obligasi itu akan mengembalikan dana tersebut dalam kurun waktu yang udah ditentukan ditambah imbal hasil dari besaran yang ditetapkan.

Menarik?

5. Emas
Investasi ini yang sekarang lagi penulis coba-coba. Ada banyak cara yang tersedia untuk investasi emas guys. Mulai dari bank konvensional yang menyediakan kredit emas, beli emas online di marketplace, hingga beli di Pegadaian atau langsung ke toko emas. Sekarang zaman serba digital, jadi tidak sulit kalau mau punya emas.

Keuntungannya kalau kamu niat buat ikut investasi emas ini selain harganya stabil alias kebal inflasi, emas juga mudah didapat. Ya tadi itu penulis sebutkan cara investasinya di atas, mau online atau offline banyak caranya kok. Sayangnya, investasi yang penulis pilih ini punya kekurangan juga kayak 4 investasi sebelumnya.

instrumen investasi millenial

sumber gambar: orori.com

Emas sangat dipengaruhi oleh harga jual dan harga beli, kadang gap antara harga jual dengan harga beli ini bisa mencapai Rp 30 ribu. Belum lagi kalau teman-teman beli emas tapi yang bentuknya perhiasan. Ada biaya tambahan yang harus ditanggung. Makanya, penulis menyarankan kalau teman-teman mau investasi emas itu, jangan yang bentuknya perhiasan. Pilih yang bentuknya batangan.

Sudah dikasih 5 pilihan instrumen investasi buat teman-teman millenial. Masa masih malas juga  buat menyisihikan gaji kamu buat masa depan kamu sendiri? Mulai sekarang yuk, giatkan diri untuk konsisten berinvestasi. Apa pun instrumen investasi teman-teman, gunakan untuk tujuan yang baik bagi diri kamu sendiri dan orang di sekitar kamu. 
Reactions:

Posting Komentar

0 Komentar